Senin, 09 Januari 2012

PEMANFAATAN MODEL-MODEL TEORETIK PEMELAJARAN (ELEMEN GENERIK dalam PBM)



Model Pembelajran pada Umumnya
          Secara umum istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. “model belajar mengajar” adalah kerangka  konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Joyce dan Weil mengelompokkan model-model ke dalam empat kategori takni:



a)     Kelompok model pengolahan informasi
Model-model belajar mengajar pengolahan informasi menitikberatkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia ini dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Secara singkat, masing-masing model yang termasuk ke dalam kelompok ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
·     Model pencapaian konsep
·     Model berpikir induktif
·     Model latihan penelitian
·     Model pemandu awal
·     Model memorisasi
·     Model pengembangan intelek
·     Model penelitian ilmiah

b)    Kelompok model personal
Model personal beranjak dari pandangan kedirian atau “selfhood” dari individu. Kelompok model personal memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan dan berusaha menggalakkan kemandirian yang produktif, sehingga manusia menjadi semakin sadar diri dan bertanggung jawab atas tujuannya. Termasuk ke dalam kelompok ini, model-model belajar mengajar sebagai berikut:
·     Model pengajaran tanpa arahan
·     Model sinektiks
·     Model latihan kesadaran
·     Model pertemuan kelas

c)     Kelompok model soasial
Kelompok model sosial ini dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerja sama. Model ini telah banyak diteliti dalam rangka pengetesan keberlakuannya. Kelompok model ini meliputi sejumlah model, yang secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut:
·     Model investigasi kelompok
·     Model bermain peran
·     Model penelitian yurisprudensi
·     Model latihan laboratoris
·     Model penelitian sosial

d)    Kelompok model sistem perilaku
Dasar pemikiran dari kelompok model ini ialah sistem komunikasi yang mengoreksi sendiri yang memodifikasi perilaku dalam hubungannya dengan bagaimana tugas-tugas dijalankan dengan sebaik-baiknya. Kelompok model ini meliputi sejumlah model khusus yang secara singkat dapat diintisarikan sebagai berikut: model belajar tuntas, pengajaran langsung, dan teori belajar sosial. Yang termasuk ke dalam kelompok model ini adalah:
·     Model belajar kontrol diri
·     Model latihan asertif
·     Model


Model Pembelajaran Pilihan untuk Diterapkan di Sekolah Menengah

Karakteristik Umum
      Sebagaimana dikemukakan oleh Joyce dan Weill, setiap model belajar mengajar memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1.     Sintaks
2.     Sistem sosial
3.     Prinsip reaksi
4.     Sistem pendukung
5.     Dampak instruksional dan pengiring
Selanjutnya akan dikemukakan beberapa model belajar mengajar, yang diperkirakan merupakan contoh model yang dapat dipakai dalam pendidikan atau pelatihan sosial.
1.     Model pencapaian konsep memiliki langkah pokok penyajian data dan identifikasi konsep pengetesan pencapaian konsep, dan analisis strategi berpikir.
2.     Model latihan penelitian memiliki langkah-langkah pokok: menyajikan masalah, mencari dan mengkaji data, mencari data dan eksperimentasi, mengorganisasikan, merumuskan dan menjelaskan, dan menganalisis proses penelitian.
3.     Model sinektik mempunyai langkah pokok: deskripsi kondisi, analogi langsung, analogi personal, konflik yang dipadatkan, dan pengujian kembali tugas semula.
4.     Model pertemuan kelas mempunyai langkah-langkah pokok: membangun iklim perlibatan, menyajikan masalah, membuat keputusan nilai personal, mengidentifikasi pilihan tim dalam membuat komentar, dan tindak lanjut perilaku.
5.     Model investigasi kelompok mempunyai langkah-langkah pokok: menghadapkan situasi problematis, eksplorasi, pertumbuhan tugas belajar, kegiatan individual dan kelompok analisis kemajuan dan proses, pengulangan kegiatan.
6.     Model yurisprudensial memiliki langka-langkah pokok: orientasi kasus, identifikasi isu atau kasus, penetapan posisi, eksplorasi contoh dan mengetes asumsi faktual dibalik posisi itu.
7.     Model latihan laboratoris memiliki langkah pokok: mengaitkan dengan kekuasaan sebagai isu utama, dan peduli dan bekerja sama dengan orang lain sebagai isu utama berikutnya.
8.     Model penelitian ilmu sosial memiliki langkah-langkah: orientasi dan perumusan masalah, perumusan hipotesis, definisi istilah, eksplorasi untuk menguji hipotesis, pengumpulan data dalam rangka pengujian hipotesis, perumusan generalisasi.
9.     Model kontrol diri memiliki langkah-langkah pokok: perumusan performansi akhir, pengkajian perilaku, perumusan kontingensi, pelembagaan program dan evaluasi program.
10.  Model belajar dari simulasi memiliki langkah pokok: orientasi, latihan bagi peserta, proses simulasi, pemantapan dan debriefing.

Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh guru, pengelolaan kelas, waktu, kemampuan mengambil keputusan intruksional dan variasi metode.

Suherman Erman, Winataputra S. Udin, Strategi Belajar Mengajar Matematika, Universitas Terbuka, Jakarta, 1999.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar